Skip to main content

Bersihmu Selamatkan Aku


Kebersihan sebagian dari iman. Buang lah sampah pada tempatnya.  Kata- kata itu terpajang dimana- mana. Mendikte kita akan kesadaran dalam hal kebersihan. Namun, bagai tak berguna kata- kata itu sering tidak di indahkan oleh kita. Padahal selain tulisan itu tempat sampah pasti telah di sediakan oleh pihak- pihak tertentu. Namun, sekali lagi bagai tak berdosa kita tetap membuang sampah tidak pada tempatnya . Karena merasa pihak-pihak tertentu sudah menyediakan orang- orang yang akan membersihkan sampah yang kita buang sembarangan itu. Sungguh tak menghargai dan sungguh mengenaskan menurut saya.  Nah itulah yang akan saya bahas sedikit lebih dalam.
Saya tidak mau jauh-jauh membahas tingkat kesadaran akan kebersihan dalam lingkup terlalu luas. Tapi, cukup dalam lingkup kecil saja yaitu Pondok Pesantren.  Kesadaran membuang sampah pada tempatnya di pesantren kita ini masih bisa dibilang minim. Mengapa saya bisa berkata demikian. Karena, apabia kita lihat di langitan ini yang mana notabenenya menjadi sebuah pondok percontohan tapi kok banyak sekali sampah yang berserakan di jalan-jalan, depan asrama, samping asrama, kantin dan lain sebagainya. Padahal di sekitar tempat-tempat itu banyak sekali tempat sampah yang telah di sediakan.
Sekarang kita ke lingkup yang lebih kecil lagi, yaitu kamar. Seberapa rapihkah kamar kalian dari ceceran sampah dan debu. Saya yakin pasti hanya sedikit kamar yang selalu bersih. Jangan kan kesadaran akan buang sampah pada tempatnya. Kesadaran piket  yang diwajibkan saja hampir tidak ada. Prihatin dan sungguh memperihatinkan. Padahal kamar adalah tempat yang paling sentral. Seandainya santri dalam hal kebersihan kamar sudah ada, maka kesananya pun mereka akan cinta kebersihan. Bukan hanya itu, minimalisir kerentanan akan adanya wabah penyakit pun akan ada.
Penghargaan pondok percontohan se Jawa Timur bisa- bisa hanya akan menjadi nama saja seandainya terus menerus seperti ini.  Betapa malunya para masyayekh seandainya selalu melihat sampah berserakan. Padahal syaikhina telah mencontohkan kepada kita dan menekankan kepada kita agar cinta kepada kebersihan. Bukan hanya ketika roa’an ataupun ketika mendapatkan tugas piket tapi, dimana ppu dan kapan pun. Karena dengan kebersihan pengaruh kepada kesehatan pun ada. Jumlah santri sang sakit akan banyak. Sumber-sumber penyakit karena lingkunan yang kurang bersih pun akan hilang. Coba seandainya kita telisik  santri langitan yang terkena penyakit akibat nyamuk demam berdarah selama beberapa tahun  bisa dikata kan banyak. Walaupun tidak pernah ada korban jiwa, karena penangan yang baik. Bukannya lebih baik menjaga dari pada mengobati.

Maka dari itu mari kita tingkatkan kesadaran akan kebersihan di pondok tercinta ii. Dan kita tanamkan rasa alu apabila membuang sampah pada tempatnya. Malu kepada guru-guru kita, malu kepada kiyai-kiyai kita, malu kepada Allah. Kenapa kepada allah? Karena kita adalah seorang kholifah yang diturunkan bukan hanya menjadi pemimpin tapi juga sebagai penjaga keseimbangan alam. Dan karena kesadaran kamu dalam menjaga kebersihan berarti kamu telah sedikit memberikan penyelamatan kepada bumi yang semakin tak stabil ini. Ingat kawan bumi ini sudah tua, sudah lemah. Ia tak bisa lagi selalu menjaga sendirian. Bumi butuh kita juga, bumi butuh bantuan kita menjaganya. Mana balas budi kita, mana rasa syukur kita. Kita ungkapkan rasa syukur kita kan keindahan alam ini kepada Allah SWT dengan menjaganya, melestarikannya, dan mencintai alamnya.  Ingat selalu dan encamkan selalu. Salam OI, salam Pencinta Alam Indonesia, salam Santri Pelindung Paru-Paru Dunia. Wallahua ‘alam.

Comments

Popular posts from this blog

Profil Pesantren Nurul Furqon (Pesantren Tilawah Pertama Di Bogor)

Suasana Mengaji Pondok Pesantren Nurul Furqon. PONDOK Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional tertua di Indonesia. Pengajaran di pesantren menggunakan sistem sorogan dan bandungan yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun lamanya. Dalam perkembangan selanjutnya, selaras dengan kemajuan zaman, metode dan sistem pengajaran di pesantren diperkaya dengan sistem kelas dengan tidak meninggalkan inti pengajaran pesantren. Dengan sistem ini, yang memberikan pengajaran tidak lagi harus seorang kiai, juga ada guru/ustadz/ustadzah sesuai dengan materi pelajaran. Pembelajaran bersifat massal, menggunakan kurikulum yang jelas, lama belajar ditentukan sesuai dengan jenjang-jenjang pendidikan dan kelasnya. Mata pelajaran bukan cuma bidang-bidang ilmu agama, tapi juga ilmu umum. Sekalipun demikian, sistem sorogan dan bandungan serta figur seorang kiai/ustadz yang menjadi panutan dan kharismatik, tak bisa dipisahkan dari ciri khas pesantren sebagai lembaga transformasi nila...

Spesifikasi ASUS ZenBook UX410UQ (Give Away)

Langitan di Pagi Hari Saya M. Zahid Farhan seorang santri di salah satu pesantren di Tuban Jawatimur. Lebih tepatnya Pondok Pesantren langitan. Saya adalah salah satu dari sekian ribu santri yang sampai sekarang masih aktif belajar di Langitan. Dan juga salah satu santri yang memasuki dunia film maker, menulis, designer dan fotografer. Yang intinya saya berkutat dalam dunia multi media. Lebih jelasnya dalam segi film maker saya fokus di dua tempat, yakni Langitan TV dan LangitanDokumentasi . Sedangkan menulis berfokus di majalah serta blog pribadi. Dan yang terakhir fotografer focus pada pendokumentasian setiap acara di pondok pesantren. Langitan TV Sebagai santri multi media, saya di tuntut oleh jam “kerja” yang lumayan tinggi. Tuntutan deadline sana sini dan lain sebagainya. Dikarenkan banyaknya organisasi yang di ikuti. Perlu di garis bawahi, karena saya notabenenya masih santri, mau tidak mau saya harus mengerjakan ini dengan penuh keihlasan. Program kerja yang ba...

Timur Tengah Baru Milik Sekutu

Trump dengan Topeng Trump Dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (06/12), Presiden Trump mengatakan “sudah saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel”. Hal ini secara  instan membuat seluruh dunia riuh. Pemberitaan dengan cepat menyebar. Bentuk protes terhadap keputusan trump mencuat. Penolakan serta sikap menyayangkan atas keputusan tersebut di layangkan oleh berbagai kalangan dinegara yang mayoritas islam maupun tidak. Reaksi keras pun bermunculan. Pembakaran bendera, demo, serta petisi menolak keputusan trump ramai. Tak terkecuali Indonesia. Melalui perbincangan dengan banyak orang di Ramallah, BBC News memperoleh tanggapan bahwa keputusan Washington telah merusak peluang Palestina meraih kemerdekaan sebagai negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. "Kami mengecam keputusan Amerika yang mengakhiri mimpi kami, warga Palestina. Keputusan itu menyudahi solusi dua negara," ujar Abed Jayussi, warga Ramallah lainnya.Israel telah ...