Badanya lusuh.
Berjalan berdampingan si buta yang lemah.
Tubuhnya tak terurus.
Jangankan mandi, makan pun belum tentu.
Si buta lemah.
Mencoba sendiri agar tak di peras si lusuh tapi tak bisa.
Si lusuh cari uang dari si buta.
Si buta mengais uang dari yang iba.
Mengeluh, marah, mendurja dunia.
Kereta kelas satu matanya tak peduli
Kereta kelas tiga. Matanya enak di pandang dan penuh iba.
Si lusuh bergantung pada si buta
Si buta bergantung pada si lusuh.
Seharian penuh tanpa makanan
Seharian penuh mereka tak minta di jalan.
Si buta lemah, panas dan sakit karena lelah.
Si lusuh kuat, tapi apa daya.
Tanpa si buta mata iba tak banyak bila tak bersamanya.
Di paksa. Si buta menyerah.
Panas di kepalanya melemahkan tubuhnya.
Si lusuh bingung lari ke si buta
Membisikan kata yang penuh makna.
Ayo ke kereta kelas tiga.
Melihat mata yang penuh iba
*Puisi yang terinspirasi dari cerita pendek karangan Penulis Veteran Ahmad Tohari. Cerpen yang menjadi judul dari buku kumpulan cerita pendek beliau. Diterbikan oleh Gramedia buku tersebut berjudul Mata yang enak dipandang
Comments
Post a Comment