Skip to main content

Bahagia dalam Ukhuwah

Ketika Berkumpul bersama Alumni

      Di mulai dengan bahagia. Hari ini masih diberi sehat oleh Allah SWT. Selain itu hari ini  banyak juga kekecewaan yang saya dapatkan. Mulai dari tidak jadi mencuci pakaian karena ketiduran, tidak sempat baca al-Kahfi dan yang terakhir tidak sempat memabaca wirdul Lathif dan al-Waqiah ketika sore menjelang. Serasa jum’at ini seperti tidak ada kebaikan yang saya dapatkan.

       Akan tetapi dihari yang semua kegiatan pondok libur ini. Saya mendapatkan pelajaran baru dari forum perkumpulan organisasi daeah yang bernama ISLAJ. Akronim dari Ikatan Santri dan Alumni Langitan asal Jakarta, Bogor, Depok ,Tangerang, Bekasi. Akronim yang mempunyai arti dan makna yang sangat dalam bagi saya.

       Orda ini adalah peninggalan atau warisan dari senior kami terdahulu. Menurut penuturan Ust. Nahrowi. Penggagasnya adalah H. Sholeh Maroni atas mandat langsung dari al-Maghfurlah KH. Abdulloh Faqih dengan dasar supaya adanya sebuah wadah yang menampung kelompok minoritas dari daerah perkotaan seperti kami.

       Di perkumpulan perdana setelah beberapa bulan tidak berkumpul saya merasakan ada pesan tersirat dan kebahagiaan terdalam dalam hati saya. Karena terasa sekali ukhuwah Islamiyah dalam acara tersebut. Yang mana hanya saya rasakan di dalam lingkup sebuah pondok pesantren.  Begitu kental dan terasa sulit digambarkan.

       Dimulai dengan maulid dan ditutup dengan tahlil yang dipanjatkan untuk mendiang ayah dua teman saya yang wafat ketika liburan pesantren.  Dalam acara tersebut sangat saya rasakan kebahagiaaan, canda tawa serta pengenalan santri baru dengan aksen kota yang begitu kental. Akan tetapi ada satu sesi yang membuat saya terkagum. Adalah ketika pembaca tahlil. Semua terdiam seakan khusuk. Berdzikir tanpa ada gelagat bermain-main. Seolah berita kematian menyihir semua orang yang ada dalam perkumpulan itu untuk mengingat kematian.

       Kematian seolah mengingatkan saya dan teman-teman kami bahwa tidak ada hari esok yang kita ketahui akan isi di dalamnya.  Masa depan yang kita tidak akan tahu jadi apa ?, serta malaikat maut yang kita tidak akan tahu kapan ia datang menyapa untuk mengambil nyawa kita tanpa ada toleransi dan jeda. Sehingga membuat kita tidak serta merta yakin bahwa hari esok atau bahkan beberapa jam setelahnya kita bisa berjumpa kembali atau tergeletak kaku karena nyawa yang sudah tiada.

      Selain itu saya mendapat pelajaran dari teman saya. Dalam waktu yang singkat tapi mengandung illmu yang banyak. Salah satunya adalah untuk menjadi insan yang tawaddhu dengan menutupi segala kelebihan kita. Karena yakin di atas langit pasti ada langit. Serta berusaha bersikap defensive dengan  memperlihatkan kelemahan tatkala kita sedang dalam keadaan kuat demi menghancurkan musuh yang berada di hadapan kita baik sekarang ataupun nanti.


        Hari ini hanya itu yang bias saya tuliskan. Sedikit memang dan saya rasa pun begitu akan tetapi saya berharap kesimpulan ini  menjadi I’tibar (pelajaran) untuk kita semua. Semoga bermanfaat. See you next time. My Instagram Klik Disini

Comments

Popular posts from this blog

Profil Pesantren Nurul Furqon (Pesantren Tilawah Pertama Di Bogor)

Suasana Mengaji Pondok Pesantren Nurul Furqon. PONDOK Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional tertua di Indonesia. Pengajaran di pesantren menggunakan sistem sorogan dan bandungan yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun lamanya. Dalam perkembangan selanjutnya, selaras dengan kemajuan zaman, metode dan sistem pengajaran di pesantren diperkaya dengan sistem kelas dengan tidak meninggalkan inti pengajaran pesantren. Dengan sistem ini, yang memberikan pengajaran tidak lagi harus seorang kiai, juga ada guru/ustadz/ustadzah sesuai dengan materi pelajaran. Pembelajaran bersifat massal, menggunakan kurikulum yang jelas, lama belajar ditentukan sesuai dengan jenjang-jenjang pendidikan dan kelasnya. Mata pelajaran bukan cuma bidang-bidang ilmu agama, tapi juga ilmu umum. Sekalipun demikian, sistem sorogan dan bandungan serta figur seorang kiai/ustadz yang menjadi panutan dan kharismatik, tak bisa dipisahkan dari ciri khas pesantren sebagai lembaga transformasi nila...

Spesifikasi ASUS ZenBook UX410UQ (Give Away)

Langitan di Pagi Hari Saya M. Zahid Farhan seorang santri di salah satu pesantren di Tuban Jawatimur. Lebih tepatnya Pondok Pesantren langitan. Saya adalah salah satu dari sekian ribu santri yang sampai sekarang masih aktif belajar di Langitan. Dan juga salah satu santri yang memasuki dunia film maker, menulis, designer dan fotografer. Yang intinya saya berkutat dalam dunia multi media. Lebih jelasnya dalam segi film maker saya fokus di dua tempat, yakni Langitan TV dan LangitanDokumentasi . Sedangkan menulis berfokus di majalah serta blog pribadi. Dan yang terakhir fotografer focus pada pendokumentasian setiap acara di pondok pesantren. Langitan TV Sebagai santri multi media, saya di tuntut oleh jam “kerja” yang lumayan tinggi. Tuntutan deadline sana sini dan lain sebagainya. Dikarenkan banyaknya organisasi yang di ikuti. Perlu di garis bawahi, karena saya notabenenya masih santri, mau tidak mau saya harus mengerjakan ini dengan penuh keihlasan. Program kerja yang ba...

Timur Tengah Baru Milik Sekutu

Trump dengan Topeng Trump Dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (06/12), Presiden Trump mengatakan “sudah saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel”. Hal ini secara  instan membuat seluruh dunia riuh. Pemberitaan dengan cepat menyebar. Bentuk protes terhadap keputusan trump mencuat. Penolakan serta sikap menyayangkan atas keputusan tersebut di layangkan oleh berbagai kalangan dinegara yang mayoritas islam maupun tidak. Reaksi keras pun bermunculan. Pembakaran bendera, demo, serta petisi menolak keputusan trump ramai. Tak terkecuali Indonesia. Melalui perbincangan dengan banyak orang di Ramallah, BBC News memperoleh tanggapan bahwa keputusan Washington telah merusak peluang Palestina meraih kemerdekaan sebagai negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. "Kami mengecam keputusan Amerika yang mengakhiri mimpi kami, warga Palestina. Keputusan itu menyudahi solusi dua negara," ujar Abed Jayussi, warga Ramallah lainnya.Israel telah ...