Skip to main content

Sujud dan Baktiku





Aku berdiri dibelakang seorang imam. Dari sini akan bermula sebuah kesaksian, bukti setebal mana dan sehebat mana orang dalam beriman. Dimulai dengan mengangkat tangan untuk takbir yang di tegaskan oleh niat sebelumnya, hingga akhirnya ditutup oleh gerakan kepala untuk bersalam. Menuntaskan ritual kehambaan. Menyelasaikan kepalanya seluruh ibadah. Apabila sholatnya bagus. maka ibadah lainya sudah tentu bagus. Dengan kekhusuan yang bisa dibilang sempurna, bisa membuat manusia  tenggelam dalam lautan cinta. Sakit, benci, luka bahkan dunia akan terlupa dan terasa tiada.

“Allahu akbar” imam bertakbir dengan suara yang menggema. Dia memulai rukun yang membuat hal mubah menjadi harom. Bicara, bergerak sembarangan, makan serta minum. Dia memulai dan menjadi contoh, ibarat dai ia melakukan hal yang paling efektif. Yakni dakwah Bil Hal. Dan itulah hal yang paling utama dari pada berbelit dengan suara lantang. Lebih baik dari para dai yang suka berkata ini dan itu. Tapi tidak ada praktek dalam dirinya

“Allahu Akbar” segera aku ikut memasuki rukun yang telah terlebih dahulu di masuki sang imam. Aku lakukan ini demi mendapatka kesunahan. Kesunahan yang terbilang sangat luar biasa bila di istiqomahkan. Kata guruku bisa membuat hati menyingkir dari dunia. Menjauh dari maksiat. Hati tentram dan cinta kepada Yang Maha Kuasa. Kini diriku terselimuti doa iftitah.

“Bismillahi Ar-Rahmani Ar-Rahimi” dibuka fatihah dengan kalam basmalah. Kalimat utama untuk memulai segala perbuatan. Kalimat thoyyibah yang di dalamnya berkumpul seluruh ma’na ayat al-Quran. Bagi kami ini wajib dan masuk dalam keindahan surat al-Fatihah

“Al-hamdulillah Ar-Rahmani Ar-Rahimi”. Pujian terlontarkan. Habis kata untuk menjabarkan keindahan surat ini. Inti al-Qur’an terkumpul dalam ma’nanya. Pujian, doa, peringatan, pengukuhan. Semua ada di dalam al-Fatihah.  

“Amin” aku panjatkan harapan dari doa yang terkandung dalam 2 ayat terakhir dalam Fatihah. Aku harap di jadikan olehnya termasuk orang yang di ridhoi. Termasuk orang yang lurus, orang yang terselimuti nikmatNya. Di jauhkan dari golongan yang sesat dan di benci olehnya.

“Qulhu Allahu Ahad”    surat pengukuhan keesaan tuhan di baca oleh imam. Dia tunggal. Tiada sekutu bagiNya, tiada yang dapat menyamai kuasaNya dan tidak mempunyai anak dan di peranakan. Dari dulu hingga sekarang. dan selamanya akan selalu begitu.
@@@
“Allahu akbar” kini aku merendahkan diri dengan mencium bumi. Disinilaah inti dari sholat. Sujud kerendahan hati tanda pengabdian sejati seorang hamba. Dengan sujud ini bumi ikut menjadi saksi. Dengan sujud ini doa yang aku panjatkan menjadi sakti. Disinilah mataku basah. Menangisstanpa keluar sedikit pun suara. Bagaimanapun  tangisku, menjaga dari perkara membatalkan shalat adalah utamar. Aku tidak ingin karena tangis ini aku terkena dosa.

“Allahu akbar” aku bangun dari sujud air mata masih belum berhenti.  Malahan rasanya dunia hampir hilang dari sekelilingku. Kini aku dalam takhiyat akhir.  Aku lontarkan pujian kepada Allah, Nabi Muhammad, Ibrahim dan orang-orang sholeh yang di cintai-Nya. Aku hayati semua ma’na dalam tahiyat. Disini rasa bersalah timbul

Dalam tahiyat aku menyebut namanya berupa shalawat.  Ketika menyebutnya Teringat sikapku selama ini  sebagai seorang umat yang tidak tahu diri, Tidak berbudi dan tidak manusiawi. Aku ingat-ingat kebaikannya. Setiap hari beliau selalu memperhatikan umatnya. Sebelum wafat  pun masih saja teringat hingga berkata “ummati, ummati, ummati. Namun kini apa yang aku berikan untuknya. Nol, tidak ada sama sekali. Shalawat saja jarang. Mencontoh segala prilakunya. Ah, sungguh jauh dari kata mencotoh.
 

“Assalamualaikum Wr. Wb” Imam menuntunku untuk menyelesaikan ibadah mahdoh ini. Aku merasa focus untuk sholat kali ini. Terasa terbenam dalam nikmat ilahiyah, benar-benar sensasi yang berbeda ketika bisa seperti ini. Terasa sangat sebentar dan tidak pernah ingin menyeselesaikannya.  Namun apa mau di kata untuk kali ini aku hanya sholat dua rokaat. Aku harap siang cepat datang. Bukan untuk apa. Tapi hanya untuk kembali mempersembahkan diri kepadanya dalam keadaan suci. Menghadap kepada ilahi dengan senyum berseri dalam kesungguhan niat, lautan takbir, iftitah, fatihah, I’tida,l sujud dan salam lillahi ta’ala. 

Comments

Popular posts from this blog

Profil Pesantren Nurul Furqon (Pesantren Tilawah Pertama Di Bogor)

Suasana Mengaji Pondok Pesantren Nurul Furqon. PONDOK Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional tertua di Indonesia. Pengajaran di pesantren menggunakan sistem sorogan dan bandungan yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun lamanya. Dalam perkembangan selanjutnya, selaras dengan kemajuan zaman, metode dan sistem pengajaran di pesantren diperkaya dengan sistem kelas dengan tidak meninggalkan inti pengajaran pesantren. Dengan sistem ini, yang memberikan pengajaran tidak lagi harus seorang kiai, juga ada guru/ustadz/ustadzah sesuai dengan materi pelajaran. Pembelajaran bersifat massal, menggunakan kurikulum yang jelas, lama belajar ditentukan sesuai dengan jenjang-jenjang pendidikan dan kelasnya. Mata pelajaran bukan cuma bidang-bidang ilmu agama, tapi juga ilmu umum. Sekalipun demikian, sistem sorogan dan bandungan serta figur seorang kiai/ustadz yang menjadi panutan dan kharismatik, tak bisa dipisahkan dari ciri khas pesantren sebagai lembaga transformasi nila...

Spesifikasi ASUS ZenBook UX410UQ (Give Away)

Langitan di Pagi Hari Saya M. Zahid Farhan seorang santri di salah satu pesantren di Tuban Jawatimur. Lebih tepatnya Pondok Pesantren langitan. Saya adalah salah satu dari sekian ribu santri yang sampai sekarang masih aktif belajar di Langitan. Dan juga salah satu santri yang memasuki dunia film maker, menulis, designer dan fotografer. Yang intinya saya berkutat dalam dunia multi media. Lebih jelasnya dalam segi film maker saya fokus di dua tempat, yakni Langitan TV dan LangitanDokumentasi . Sedangkan menulis berfokus di majalah serta blog pribadi. Dan yang terakhir fotografer focus pada pendokumentasian setiap acara di pondok pesantren. Langitan TV Sebagai santri multi media, saya di tuntut oleh jam “kerja” yang lumayan tinggi. Tuntutan deadline sana sini dan lain sebagainya. Dikarenkan banyaknya organisasi yang di ikuti. Perlu di garis bawahi, karena saya notabenenya masih santri, mau tidak mau saya harus mengerjakan ini dengan penuh keihlasan. Program kerja yang ba...

Timur Tengah Baru Milik Sekutu

Trump dengan Topeng Trump Dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (06/12), Presiden Trump mengatakan “sudah saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel”. Hal ini secara  instan membuat seluruh dunia riuh. Pemberitaan dengan cepat menyebar. Bentuk protes terhadap keputusan trump mencuat. Penolakan serta sikap menyayangkan atas keputusan tersebut di layangkan oleh berbagai kalangan dinegara yang mayoritas islam maupun tidak. Reaksi keras pun bermunculan. Pembakaran bendera, demo, serta petisi menolak keputusan trump ramai. Tak terkecuali Indonesia. Melalui perbincangan dengan banyak orang di Ramallah, BBC News memperoleh tanggapan bahwa keputusan Washington telah merusak peluang Palestina meraih kemerdekaan sebagai negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. "Kami mengecam keputusan Amerika yang mengakhiri mimpi kami, warga Palestina. Keputusan itu menyudahi solusi dua negara," ujar Abed Jayussi, warga Ramallah lainnya.Israel telah ...